Pengalaman Beli Google Pixel 6a Bekas, Seperti Ini Kondisinya... - Belum lama ini pembahasan mengenai iPhone 16 ramai diperbincangkan karena perusahaan tersebut enggan membangun pabrik di Indonesia dan dilarang menjual ponsel terbarunya oleh pemerintah. Hal ini juga berlaku pada ponsel lain seperti Google Pixel. Beberapa e-commerce terkemuka sudah menghapus produk iPhone 16 dan Google Pixel dalam daftar produk dan pencariannya.
Beruntung, kurang lebih sebulan sebelum kasus larangan penjualan smartphone yang tak memenuhi aturan TKDN ini mencuat, tim Laptophia berhasil membeli satu unit Google Pixel 6a di salah satu e-commerce. Smartphone tersebut dalam kondisi bekas dan bisa dikatakan sejenis dengan Xperia limbah yang sempat populer beberapa waktu lalu. Penasaran? Berikut pengalaman kami.
Paket Pembelian
Unit Google Pixel 6a yang Laptophia beli ini datang tanpa perlengkapan apapun alias batangan. Ini adalah hal yang umum untuk sebuah smartphone bekas yang diimpor dari luar negeri. Resminya, ponsel ini datang dengan boks, kabel, dan kartu garansi dalam paket pembelian.
Kondisi Unitnya Seperti Ini...
Sebelum check out, tim Laptophia telah berkomunikasi terlebih dahuku mengenai kondisi unit Pixel 6a. Kami request ke penjual untuk dipilihkan unit dengan kondisi terbaik dan paling mulus. Sellernya cukup ramah dan mengabulkan permintaan tim Laptophia. Tiga hari setelah pemesanan, unit smartphone Google Pixel 6a telah mendarat.
Seperti yang sudah Laptophia singgung di atas, smartphone ini batangan alias hanya unitnya saja. Tidak ada boks, kartu garansi, kabel USB, apalagi kepala charger. Untungnya, packing smartphone ini cukup aman dengan perlindungan bubble wrap yang sangat tebal. Setelah cek kondisi fisik, unit Pixel 6a yang Laptophia terima sesuai harapan, sangat mulus. Hanya ada sedikit dent yang tak terlihat. Ini dapat dimaklumi mengingat kondisinya bekas.
Langkah berikutnya adalah melakukan setup unit dan memasukkan SIM card operator. Laptophia menggunakan 3 dan Indosat di Pixel 6a dan keduanya dapat berjalan dengan baik, sinyal aman. Proses setup unit baru berlangsung cepat dan tidak ada kendala, hanya saja unit ponsel terasa agak panas. Kami juga langsung melakukan proses upgrade ke Android 15 di ponsel ini.
Tim Laptophia kemudian menggunakan ponsel Pixel 6a ini secara intensif selama tiga hari penuh untuk mengecek fungsinya. Kamera, layar, dan baterai unit yang Laptophia gunakan ini ternyata dalam kondisi yang prima. Layarnya juga bebas white spot, green line atau tompel. Daya tahan baterai juga masih cukup seharian penuh.
Baca juga:Review Samsung Galaxy A16 4G, Pilihan Paling Aman dengan Update Panjang
Sisi depan smartphone Pixel 6a ini terdapat proximity sensor, ambient light sensor, earpiece (yang juga berfungsi sebagai speaker kedua), kamera depan, dan layar punch hole OLED 60Hz dengan resolusi full HD+ berukuran 6,1 inci flat.
Layar smartphone besutan Google ini dilengkapi proteksi antigores dari Corning Gorilla Glass 3 yang sudah cukup berumur. Oleh sebab itu, Laptophia anjurkan untuk memasang tempered glass guna meminimalisir risiko layar pecah saat terjatuh.
Tombol volume rocker dan tombol power sensor ditempatkan di sisi kanan ponsel ini. Ponsel ini memiliki fitur keamanan sensor sidik jari yang terdapat di bawah layar. Sementara itu, pada sisi kiri smartphone terdapat tray SIM (single slot). Sisi atas smartphone andalan Google ini terdapat microphone.
Sedangkan bagian belakang ponsel Pixel 6a ini terdapat dua kamera atau dual camera, LED flash, dan logo Google pada bagian bawah. Merek asal Amerika Serikat yang baru saja memperkenalkan Pixel 9 series ini menempatkan port USB Type-C, speaker grill, dan microphone di sisi bawah ponsel.
Impresi Awal
Selama dua bulan terakhir menggunakan Google Pixel 6a, tim Laptophia puas dengan build quality-nya yang solid dan kuat. Frame-nya terbuat dari bahan metal yang kokoh dan casing belakangnya terbuat dari material plastik dengan finishing glossy mirip kaca. Sebenarnya ponsel ini tahan air dan debu dengan sertifikasi IP67, tetapi kami tidak melakukan pengetesan mengingat unit ini dalam kondisi bekas.
Salah satu kelebihan mantan smartphone premium besutan Google ini adalah ukurannya yang ringkas dan ringan. Ukuran layarnya yang hanya 6,1 inci membuatnya nyaman dioperasikan dengan satu tangan.
Layar Google Pixel 6a ini menggunakan teknologi OLED dengan refresh rate standar, 60Hz saja. Ini agak disayangkan untuk saat ini yang rata-rata sudah mengusung refresh rate minimal 90Hz. Meski sudah berumur dua tahun, kualitas layar ponsel ini masih jempolan dengan saturasi warna vivid, tajam, dan terlihat padat.
Saat digunakan di bawah terik matahari atau outdoor, layar Pixel 6a ini masih bisa diandalkan. Respon touchscreen gegas dan tidak ada masalah saat digunakan bermain game yang memang membutuhkan kontrol yang cepat.
Performa Google Pixel 6a ini masih sangat kompeten dan bersaing jika disandingkan dengan smartphone masa kini di range harga 5 - 6 jutaan sekalipun. Chipset Google Tensor generasi pertama yang diusungnya masih cukup kuat dan mampu menghasilkan skor benchmark mencapai 849 ribuan poin. Selama dua bulan penggunaan, Laptophia tidak mengalami kendala performa.
Bagaimana dengan kameranya? Google Pixel 6a ini kembali menunjukkan kelasnya sebagai sebuah smartphone premium. Kamera utamanya yang hanya berkekuatan 12,2 megapiksel mampu mengimbangi smartphone masa kini dengan harga 5 - 6 jutaan. Hasil rekaman videonya pun sangat smooth dan kaya akan detail.
Penasaran? Tunggu review lengkapnya di Laptophia!
Sampel Foto Google Pixel 6a
Harga Google Pixel 6a
Saat Laptophia membeli unit Google Pixel 6a, harganya hanya Rp 2,3 jutaan saja. Namun berdasarkan pantauan saat artikel ini ditulis, harganya mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni mencapai Rp 3 jutaan.
Anda dapat cek harga dan promo terbaru Google Pixel 6a di Shopee (Klik)
Spesifikasi Google Pixel 6a
- Sistem Operasi Android 12 dengan antarmuka Android pure (Upgradeable up to Android 15)
- Chipset Google Tensor (5nm) dengan prosesor octa-core 64-bit yang terdiri dari dual-core ARM Cortex-X1 2,8GHz, dual-core ARM Cortex-A76 2,25GHz, dan quad-core ARM Cortex-A55 1,8GHz
- Grafis Mali-G78 MP20
- Dual atau dua kamera belakang dengan kamera utama resolusi 12 megapiksel, sensor Sony IMX363 1/2.55 inci 1.4um piksel, Dual Pixel phase-detection autofokus, OIS, lensa 27mm aperture f/1.7 dengan dilengkapi LED flash + 12 megapiksel (ultra wide) lensa 17mm aperture f/2.2 sensor Sony IMX386 1/2.9 inci 1.25um piksel
- Kamera depan 8 megapiksel fixed focus, sensor BSI CMOS 1/3 inci 1.12um piksel, lensa aperture f/2.0
- Layar sentuh punch hole 6,1 inci 2.5D, dengan resolusi full HD+ 1080 x 2400 pixels, kerapatan 411 ppi (pixel per inch), 800 nits (peak), refresh rate 60Hz, HDR10+, Corning Gorilla Glass 3
- Memori RAM 6GB, ROM 128GB UFS 3.1, tanpa slot MicroSD
- WiFi, Bluetooth, port USB Type-C, GPS, Single SIM, eSIM, NFC, under display fingerprint sensor, face unlock
- Stereo speaker
- Tahan air dan debu dengan sertifikat IP67
- GSM / 3G HSPA / 4G LTE / 5G
- Dimensi 155.7 x 74.5 x 7.9 mm dengan berat 177 gram
- Baterai lithium polymer 4410mAh non-removable, fast charging Power Delivery 3.0 18W
- Warna Chalk, Charcoal, dan Sage
Anda mungkin suka:Review Xiaomi 13T, Masih Layak Pilih di 2024?
Posting Komentar