1datapipe Resmi Luncurkan Reject Rescue Model di Indonesia - Setelah kesuksesannya di Brasil, 1datapipe menghadirkan Reject Rescue Model ke Indonesia untuk memberdayakan lembaga keuangan, perusahaan fintech, dan peritel.
Dengan fokus pada data alternatif dan wawasan berbasis AI, model ini siap mendefinisikan ulang proses pengambilan keputusan kredit, membuka peluang pertumbuhan bagi bisnis, memungkinkan untuk mengklasifikasi ulang dan menyetujui jutaan aplikasi kredit yang sebelumnya ditolak sekaligus mengatasi kesenjangan inklusi keuangan.
“Saat kami berekspansi ke pasar berkembang yang siap untuk transformasi, seperti Indonesia, misi kami adalah menciptakan dampak nyata—mengubah eksklusi menjadi peluang dan memastikan bisnis berkembang bersama komunitas yang mereka layani," kata Carey Anderson, CEO 1datapipe, Reject Rescue Model.
Reject Rescue Model dari 1datapipe terbukti memberikan dampak signifikan bagi salah satu peritel terbesar di negara tersebut. Model ini berhasil menarik 4 juta klien baru per tahun dengan mengidentifikasi pelamar yang sebelumnya ditolak sebagai layak, sehingga memperluas basis pelanggan secara drastis.
Baca juga:Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan Mahasiswa Desain Sebelum Membeli Laptop Gaming di Bawah 10 Juta
Keuntungan tahunan tambahan lebih dari 70 juta tercapai dengan membuka segmen pelanggan yang sebelumnya tidak terjangkau, menghasilkan 9,25 kali Return on Investment (ROI) dan membuktikan skalabilitas serta profitabilitasnya.
Selain itu, model ini memungkinkan tingkat pencapaian optimal sebesar 65% dalam pemberian kredit dengan tetap menjaga tingkat kredit macet di 13%, menunjukkan keseimbangan yang cermat antara pertumbuhan dan manajemen risiko untuk memastikan keberlanjutan portofolio kredit.
“Dengan Reject Rescue Model, kami mengubah penolakan kredit menjadi peluang untuk pertumbuhan dan inklusi. Inovasi ini memberikan nilai di semua lini—memperluas akses kredit bagi jutaan orang sekaligus membantu bisnis mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan mendefinisikan ulang cara menangani penolakan, kami mendorong inklusi keuangan secara masif sekaligus memberikan hasil nyata di pasar berkembang,” tambah Carey.
Industri layanan keuangan di Indonesia menghadapi tantangan unik, dengan jutaan individu yang belum memiliki akses perbankan (unbanked) atau memiliki akses terbatas (underbanked), serta pertumbuhan ekonomi digital yang menuntut solusi kredit yang lebih inklusif. Reject Rescue Model hadir untuk menjawab tantangan ini dengan mengevaluasi ulang aplikasi kredit yang ditolak menggunakan data alternatif seperti aktivitas telekomunikasi, penggunaan aplikasi, dan pola perilaku.
“Dengan didukung AI, machine learning, dan data alternatif, Reject Rescue Model kami dapat beradaptasi dengan tantangan lokal, memberikan dampak nyata bagi bisnis, sekaligus mewujudkan inklusi keuangan bagi jutaan orang. Inilah masa depan pengambilan keputusan kredit, dan kami bangga menjadi pemimpin dalam inovasi ini,” tegas Carey.
Reject Rescue Model memanfaatkan kekuatan AI dan Machine Learning untuk memproses dan menganalisis sumber data alternatif, menciptakan pandangan holistik tentang kelayakan kredit seorang pemohon.
Fitur utama model ini mencakup analisis data lanjutan yang mengintegrasikan data telekomunikasi, wawasan geospasial, dan tren perilaku khas di Indonesia, serta dynamic scoring yang menyempurnakan penilaian kredit agar sesuai dengan demografi lokal untuk meningkatkan tingkat persetujuan sambil mengendalikan risiko.
Selain itu, model ini memungkinkan penyesuaian penerimaan dengan mengklasifikasi ulang pelamar yang sebelumnya ditolak, sehingga meningkatkan tingkat penerimaan tanpa mengorbankan tingkat kredit macet. Implementasinya yang skalabel memastikan integrasi mulus dengan sistem yang sudah ada, memberikan hasil yang terukur bagi lembaga keuangan.
“Dengan Reject Rescue Model, kami tidak hanya membuka akses ke kredit, kami menetapkan standar baru untuk pertumbuhan dan inklusi, yang dirancang sesuai kebutuhan ekonomi dinamis Indonesia. Dengan mengubahnya menjadi peluang yang dapat ditindaklanjuti, model ini mendorong pertumbuhan bisnis yang terukur sekaligus membawa kemajuan signifikan dalam inklusi keuangan," kata Martin Taylor, Direktur Produk di 1datapipe.
Industri jasa keuangan di Indonesia berada pada titik krusial, dengan meningkatnya permintaan akan solusi kredit yang lebih inklusif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Reject Rescue Model dari 1datapipe siap memainkan peran penting dalam transformasi tersebut, membantu bisnis berkembang sekaligus mewujudkan inklusi keuangan bagi jutaan orang.
Anda mungkin suka:Review Asus Vivobook 14 M1405YA: Pilihan Terbaik Anti Lemot untuk Pelajar dan Kerja Sehari-hari
Posting Komentar