eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

AI dan Kolaborasi Jadi Senjata Utama Perkuat Keamanan Siber Melawan Ancaman

AI dan Kolaborasi Jadi Senjata Utama Perkuat Keamanan Siber Melawan Ancaman - Belum lama ini Fortinet telah menggelar Fortinet Cybersecurity Roadshow di Bali. Acara ini mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor publik utama, meliputi perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi, Kota, dan Kabupaten Bali, Universitas, dan Rumah Sakit di area Bali, untuk memperdalam pemahaman mereka tentang keamanan siber dan mengeksplorasi peluang yang lebih besar untuk berkolaborasi dalam menghadapi ancaman dunia maya yang semakin meningkat.

“Keamanan siber merupakan suatu keharusan bagi organisasi mana pun, terutama di sektor publik, karena mereka menangani lebih banyak data pribadi warga negara. Di Fortinet, kami berkomitmen untuk membangun kemitraan dan mendorong kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta." 

AI dan Kolaborasi Jadi Senjata Utama Perkuat Keamanan Siber Melawan Ancaman


"Melalui inisiatif strategis dan program pendidikan, kami berharap dapat memberikan support meminimalisasi kesenjangan keterampilan keamanan siber di Indonesia dan memperkuat pertahanan negara terhadap ancaman siber yang meningkat," kata Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia.

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital di Indonesia, meningkatnya insiden siber, khususnya serangan ransomware, telah menjadi perhatian serius. 

Serangan ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang besar namun juga merusak kepercayaan publik terhadap perlindungan data dan keamanan digital. Banyak organisasi, terutama di sektor publik, masih belum siap menghadapi ancaman tersebut, mengakibatkan dampak yang lebih parah dan proses pemulihan yang lebih lambat.

"Saya memberikan apresiasi kepada Fortinet karena menyelenggarakan roadshow keamanan siber yang berharga ini, yang menyediakan platform penting bagi para pemimpin sektor publik untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam menanggapi ancaman siber." 

"Di Bali, kami berkomitmen untuk memperkuat posisi keamanan siber kami melalui kebijakan dan praktik strategis yang melindungi sektor publik dan aset digital kami. Acara ini berperan penting dalam berbagi praktik terbaik dan mendorong kolaborasi," kata I Putu Sundika, S.T., M.T., Kepala Divisi Kriptografi, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali.

Acara ini menampilkan diskusi mendalam di antara para pemimpin industri, yang menekankan pentingnya memperkuat langkah-langkah keamanan siber dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang. 

Ida Bagus Gede Setia Yasa, Direktur Operasional & TI, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali menyoroti meningkatnya frekuensi serangan terhadap lembaga keuangan dan menekankan perlunya kolaborasi yang lebih besar antara bank dan regulator untuk meningkatkan kesadaran publik tentang keamanan siber. 

I Putu Sundika berbagi prakarsa utama dalam mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan strategi keamanan siber yang kuat sambil menggarisbawahi pentingnya pelatihan karyawan untuk melindungi diri dari phishing dan serangan rekayasa sosial.

Topik utama lainnya adalah peran teknologi kecerdasan buatan (AI; Artificial Intelligence) yang terus berkembang dalam keamanan siber, yang dipimpin oleh Filippo Cassini, Global Technical Officer dan Senior Vice President of Consulting Engineering, Fortinet, yang menjelaskan bagaimana AI dapat memprediksi dan memitigasi ancaman siber secara pre-emptif, sehingga mengubah strategi keamanan masa depan. 

Diskusi panel juga membahas AI sebagai inovasi penting dan menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan untuk memastikan kemampuan beradaptasi dalam penggunaan alat keamanan berbasis AI. I Putu Sundika mendesak para profesional keamanan siber untuk bersikap proaktif dalam mengadopsi AI dalam kerangka kerja mereka, dan semua panelis menegaskan kembali pentingnya praktik terbaik yang berpusat pada manusia, proses, dan teknologi untuk melindungi diri dari ancaman siber yang semakin canggih.

Sepanjang acara, para peserta membahas tentang semakin pentingnya keamanan siber di era digital dan kebutuhan mendesak bagi organisasi publik dan swasta untuk meningkatkan strategi pertahanan mereka. Sesi-sesi tersebut menyoroti tren ancaman siber global dan Indonesia terkini, yang memberikan pemahaman lebih mendalam kepada para peserta tentang lanskap keamanan terkini.

Peserta juga memperoleh wawasan berharga tentang praktik terbaik untuk keamanan siber, yang dipandu oleh solusi komprehensif Fortinet. Sesi interaktif tersebut mendorong peserta untuk terlibat dalam diskusi terkait analisis pelanggaran keamanan di dunia nyata dan berkolaborasi dalam membangun strategi keamanan siber yang efektif. Sesi ini juga menekankan pentingnya mengembangkan kebijakan keamanan yang disesuaikan dengan lembaga pemerintah dan administrasi lokal, sehingga memungkinkan mereka untuk melindungi aset digital mereka dengan lebih baik.

Fortinet Cybersecurity Roadshow Bali 2024 berhasil meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan mendesak untuk mengatasi tantangan keamanan siber di sektor publik. Seiring berkembangnya dan meningkatnya ancaman siber, upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan pakar keamanan siber seperti Fortinet sangat penting untuk menjaga masa depan digital Indonesia.

Anda mungkin suka:Perbedaan Vivo V40 Lite 5G vs Vivo V40 Lite 4G, Ternyata Cuma Bagian Ini...
0

Posting Komentar