Gen Z dan Milenial Ingin Punya Rumah Real Estate? Coba Hitung Dulu Pakai Mortgage Calculator UK - Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia dan dunia selama kurang lebih 2 tahun memang membuat ekonomi jeblok. Meski saat ini Covid 19 masih belum benar-benar lenyap, tetapi pandemi telah berakhir dan ekonomi masyarakat dunia mulai menggeliat.
Setelah pandemi 2020 lalu, sektor properti dan real estpate memang mengalami dampak yang cukup berat. Ini terlihat dari harga properti dan rumah yang sempat jatuh. Hal ini disebabkan pola pikir msayarakat yang berubah akibat pandemi, seperti mengurangi pengeluaran dan pembelian aset karena kondisi ekonomi yang sedang anjlok.
Memasuki tahun 2022, ekonomi mulai menggeliat dan sektor properti dan real estate seperti mendapat angin segar. Meski sempat mengalami penurunan, pasar properti seperti rumah dan real estate sangat menarik. Gen Z dan Milenial melihat properti seperti rumah ini sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan tempat tinggal dan investasi jangka panjang. Tak heran, Gen Z dan Milenial setelah pandemi mulai ingin memiliki rumah. Meski demikian, sebagaian Gen Z dan Milenial juga masih mempertimbangkan untuk sewa rumah sebagai alternatif yang lebih murah ketimbang membeli rumah.
Sewa atau Beli Rumah?
Ketika ekonomi mulai menggeliat pasca pandemi Covid 19, harga propertoie malah justru mengalami kenaikan. Ini juga diiringi kesadaran sebagian orang untuk memiliki aset properti sebagai investasi yang cukup aman. hal ini menghadapkan Gen Z dan Milenial pada dua pilihan, yakni membeli rumah atau sewa rumah.
Lalu dari keduanya, mana yang lebih menguntungkan? Sebenarnya masing-masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri, Gen Z dan Milenial dapat memilih sewa atau membeli rumah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Berikut ini gambaran kelebihan sewa rumah.
Kelebihan Sewa Rumah
- Tidak perlu menabung untuk uang muka pembelian rumah atau menabung dalam jumlah besar untuk membeli rumah.
- Tidak perlu memikirkan pajak. pemilik rumah tempat Anda menyewalah yang wajib membayar pajaknya.
- Tidak perlu mengalokasikan anggaran untuk renovasi rumah. Anda hanya menyewa dan tidak tinggal secara permanen di rumah tersebut, sehingga tidak perlu memikirkan perawatan dan renovasi.
Kekurangan Sewa Rumah
- Menghilangkan kesempatan berinvestasi. Anda mengeluarkan uang untuk membayar sewa dan hal tersebut tidak memiliki imbal balik.
- Tetap terbebani biaya perawatan kecil, misalnya lampu atau keran air yang rusak.
- Biaya tambahan ketika Anda memutuskan pindah dari rumah yang disewa. Terlebih jika masa sewanya singkat-singkat, biayanya akan semakin besar.
Setelah melihat kelebihan dan kekurangan sewa rumah, apakah Gen-Z dan milenial tetap mantap untu menyewa rumah? Sebagai penyeimbang, berikut kelebihan dan kekurangan jika memilih untuk membeli rumah baru.
Kelebihan Membeli Rumah
- Memiliki properti seperti rumah dan real estate adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan.
- Lebih menunjang masa depan keluarga karena kepemilikan rumah dapat diwariskan.
- Properti seperti rumah dan real estate dapat dijadikan jaminan ketika membutuhkan pinjaman dana dalam jumlah besar.
Kekurangan Membeli Rumah
- Harga properti atau rumah tidaklah murah. Dana yang disiapkan harus sangat besar.
- Harus menyiapkan anggaran untuk perawatan dan renovasi properti yang kadang nilainya cukup besar.
- Jika menggunakan metode pembelian kredit atau KPR, perhitungan harus cermat agar tidak macet di tengah jalan dan akhirnya malah rugi.
Alasan Gen Z dan Milenial Ingin Punya Rumah
Meski saat ini ekonomi belum benar-benar pulih akibat hantaman pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun, tetapi keinginan Gen Z dan Milenial untuk memiliki properti atau rumah real estate masih cukup tinggi. Berdasarkan informasi hasil survei yang dikutip dari Databoks, ada beberapa alasan Gen Z dan Milenial untuk memiliki rumah atau properti, antara lain:
- Ingin memiliki tempat tinggal
- Sebagai aset investasi jangka panjang
- Berperan sebagai agen ataui co-broker
- Bisnis
- Lain-lain
Rumah Tapak, Idaman Gen Z dan Milenial
Properti memang tidak selalu berbentuk rumah, bisa juga berupa tanah, real estate atau apartemen. Namun berdasarkan survei yang dilansir dari situs berita Antara, rumah tapak adalah jenis properti yang paling diminati oleh Gen Z dan Milenial. Hal ini sebenarnya tak lepas dari hasil survei di atas yang mana menyebutkan bahwa alasan utama memiliki properti adalah sebagai tempat tinggal. Rumah tapak adalah bentuk properti yang nyaman ditinggali menurut mereka.
Untuk Gen Z, minat terhadap rumah tapak sebesar 64,4 persen, properti tanah 13,6 persen, serta apartemen dengan tingkat peminatan hanya 9,0 persen. Kemudian untuk Milenial, minat akan tipe properti rumah tapak tercatat sebesar 64,5 persen, tanah sebesar 14,3 persen dan apartemen yang lebih tinggi 9,4 persen. Kemudian Gen Z dan Milenial pun paling banyak memilih untuk membeli rumah dengan rentang harga Rp1 miliar sampai dengan Rp3 miliar.
Mengapa bukan properti seperti apartemen yang lebih modern? Menurut opini Laptophia, saat ini rumah tapak masih menjadi idaman karena sebagian wilayah Indonesia masih belum terlalu padat. Hal ini membuat rumah tapak harganya masih bisa dijangkau dan memiliki sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan apertemen. Mungkin, apartemen menjadi pertimbangan bagi Gen Z atau milenial di kawasan yang padat penduduk seperti area Jabodetabek atau kota besar di Indonesia lainnya.
Hitung Dulu Pakai MortgageCalculator.UK
Pembelian rumah secara umum dapat dilakukan dengan dua metode pembayaran, yakni cash dan kredit. tentunya Gen Z dan Milenial dapat memilih metode pembayaran mana yang sesuai dengan kekuatan finansial masing-masing. Jika memiliki dana atau tabungan yang cukup, tak ada salahnya untuk membeli rumah secara cash.
Setelah melalui berbagai pertimbangan panjang dan ternyata tidak dapat membayar secara cash, tentu kredit adalah pilihan yang tepat. Gen Z dan Milenial yang memutuskan untuk membeli rumah secara kredit dapat memanfaatkan mekanisme KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Sebaiknya memang sebelum mengambil KPR, hitung dulu penghasilan dan dan pengeluaran dalam satu bulan. Kira-kira, apakah cukup jika dibebani KPR?
Jika Gen Z dan Milenial masih bingung perhitugannya, dapat memanfaatkan kalkulator hipotek seperti MortgageCalculator.UK yang mungkin bisa membantu untuk menghitung cicilan yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Sesuai namanya, MortgageCalculator.UK ini memang berasal dari Inggris dan menggunakan satuan poundsterling (£). Tapi tenang saja, kita masih tetap dapat menggunakan MortgageCalculator.UK ini, cukup konversikan saja ke mata uang rupiah.
Beberapa keunggulan MortgageCalculator.UK yang berbasis web ini salah satunya dapat memberikan simulasi perhitungan hipotek dengan cepat dan akurat. Situs MortgageCalculator.UK ini juga tampilannya sederhana dan ketika memanfaatkan kalkulatornya untuk melakukan simulasi perhitungan pemilikan properti, tidak perlu reload laman. Uniknya, situs ini juga menyediakan grafik pembayaran pinjaman bersama dengan tabel amortisasi bulanan dan tahunan, keren kan?
Kesimpulannya, KPR adalah salah satu jalan untuk Gen Z maupun generasi Milenial yang ingin memiliki rumah atau properti namun belum memiliki uang cash yang memadai. Beberapa bank di Indonesia juga menyediakan fasilitas KPR dengan variasi bunga yang kompetitif dan jangka waktu yang sangat panjang.
Anda mungkin suka: Review Xiaomi 12, Apakah Masih Layak Beli Sekarang?
Posting Komentar