eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Konferensi Vibe Martech Fest Resmi Digelar di Indonesia

Konferensi Vibe Martech Fest Resmi Digelar di Indonesia - Vibe Martech Fest, konferensi pemasaran dan teknologi, memulai edisi SEA pertamanya di Jakarta, Indonesia pada 1 Agustus 2023 dengan dihadiri oleh 200 pemimpin pemasaran.

Hari ini, lebih dari 25 pemimpin industri tampil di panggung untuk berbicara tentang tantangan kritis yang dihadapi pemasar modern dan cara memanfaatkan teknologi untuk memenuhi keinginan pelanggan era baru dalam skala besar.

Konferensi Vibe Martech Fest Resmi Digelar di Indonesia


David Raab, pakar CDP dan Pendiri CDP Institute, memulai acara dengan menyampaikan pidato utamanya tentang memilih sistem martech yang tepat untuk kesuksesan bisnis, memahami bagaimana martech mendukung tujuan strategis yang lebih besar, dan menavigasi lanskap pemasaran yang berkembang.

Sebuah diskusi panel tentang State of Martech In Indonesia & Southeast Asia memaparkan peta jalan untuk tahun 2023 dan seterusnya, yang menghadirkan para pakar seperti Debashish Roy, Chief Operating Officer dari Vision+, Dr Sri Safitri, Vice President, Digital Education Ecosystem dari Telkom Indonesia, dan Vebbyna Kaunang, Chief Marketing Officer PT Kino Indonesia Tbk.

Jajaran pembicara pada gelaran ini antara lain Jarrett Wong, Head of Martech & Mobile Sephora untuk Asia Tenggara, Oseania dan Korea, Ferdi Anggriawan, Vice President of Growth dari Allo Bank, Krisna Parahita, Vice President of Products dari LinkAja, Mirko Brinker, Enterprise Business Lead Branch untuk Asia Tenggara, dan Sheldon Chuan, Chief Marketing & Digital Officer dari Home Credit Indonesia, Adeline Ausy Setiawan, Strategic Marketing Services Director dari Kawan Lama Group, Joseph Aditya, Chief Executive Officer dari Ralali.com, Sesaria Dewi Ariani, Media Head & Cluster Lead APAC dari Multi Bintang Indonesia [bagian dari The Heineken Company], Veronika Utami, Marketing Director dari PT Frisian Flag Indonesia, Chander Kohli, Senior Vice President of Brand Strategy dari PT Smartfren Telecom Tbk, Andre Binarto, Associate Vice President of Marketing dari AlloFresh dan Bukalapak, Edwin Octavana Mahaditya, Head of Growth & Performance Marketing dari Erajaya Digital Group, Juan Intan Kanggrawan, Head of Product, Data, Tribe dari National Ministry (GovTech) & Smart Cities, Pushpendra Kumar, Senior Vice President of Digital Transformation dari PT. Indosat Tbk, Mayank Singh, Chief Digital Officer & Vice President of Marketing, Digital & IT dari Domino's Pizza Indonesia, dan masih banyak lagi.

Lanskap bisnis ritel di Indonesia telah berubah. Tingginya penetrasi internet, preferensi konsumen untuk saluran digital, dan peningkatan penggunaan opsi pembayaran digital membuat brand untuk menata ulang produk dan layanan mereka agar dapat menawarkan kenyamanan yang cepat, terpersonalisasi, dan menawarkan pengalaman pelanggan yang luar biasa untuk memenangkan persaingan. Pemasar mencari solusi martech (teknologi pemasaran) untuk membantu mewujudkan janji brand dalam skala besar.

Saluran yang mengutamakan digital di era new normal dapat menghadirkan tantangan saat brand melakukan transformasi, tetapi juga menghadirkan peluang untuk membiarkan data mendorong keputusan bisnis. 

Menurut Mayank Singh, “Kenali pelanggan Anda secara mendalam melalui wawasan data dan masukan yang didapat, antisipasi kebutuhan pelanggan, dan lampaui harapan pelanggan agar lebih baik.”

“Seringnya, kami berfokus pada pemikiran menerapkan teknologi terbaru ketimbang memahami dasar-dasarnya. Sekarang, mari kita mulai dengan memahami siapa pelanggan kami yang paling berharga dengan CLV tertinggi. Dari sana, poin data apa yang perlu kami kumpulkan untuk menentukan atau memahami segmen pelanggan ini?" 

"Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kami menentukan solusi yang ideal, lalu kami menentukan perjalanannya, melakukan aktivasi kampanye pengujian A/B untuk melihat keefektifan pemanfaatan data pihak pertama, dan terus mengulanginya," kata Edwin Octavana Mahaditya dari Erajaya Digital Group.

“Harapan pelanggan di Indonesia berubah dengan cepat. Hal ini adalah fase penting bagi pemasar di kawasan Asia Tenggara yang lebih besar untuk menerapkan teknologi yang dapat membantu memahami pelanggan secara lebih mendalam, dan memberikan pengalaman yang berharga. Hamparan besar solusi martech bisa sangat banyak." 

"Itulah sebabnya, kami menyatukan para pemimpin global dan regional untuk berbagi pembelajaran kolektif mereka. Tim pemasaran masa depan perlu mempersiapkan diri untuk menggunakan teknologi dan strategi secara bersamaan," kata Sanjay Swamy, Direktur Martechvibe.

Anda mungkin suka:Perbedaan Xiaomi Redmi 12 vs Poco M5: Harga Beda Tipis, Mending Mana?
0

Posting Komentar