eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Menguasai ChatGPT Jadi Keahlian yang Paling Diburu Profesional di Indonesia

Menguasai ChatGPT Jadi Keahlian yang Paling Diburu Profesional di Indonesia - Udemy, perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pembelajaran online, telah merilis Workplace Learning Index Q1 2023. Laporan yang diterbitkan setiap tiga bulan ini menyoroti keterampilan teknis dan profesional yang sedang tren di kalangan para profesional saat ini. 

Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengikuti perkembangan inovasi dan mendukung pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Menurut temuan laporan tersebut, ChatGPT saat ini menjadi keterampilan yang paling diminati di dunia kerja secara global.

Menguasai ChatGPT Jadi Keahlian yang Paling Diburu Profesional di Indonesia


Berdasarkan data yang diperoleh dari hampir 14.400 pelanggan Udemy Bisnis di seluruh dunia, ChatGPT menjadi topik yang paling banyak dikonsumsi pada kuartal pertama tahun 2023. Konsumsi kursus ChatGPT meningkat secara signifikan sebesar 4.419% dari kuartal sebelumnya. Selain itu, hampir 470 kursus baru yang berkaitan dengan ChatGPT ditambahkan ke platform Udemy selama kuartal tersebut, dan jumlah pendaftaran kursus mencapai lebih dari 420.000 per tanggal 31 Maret 2023.

Para pembelajar Udemy Bisnis memanfaatkan ChatGPT terutama untuk meningkatkan efisiensi kerja mereka dan membantu pembuatan copywriting untuk meningkatkan SEO. Selain itu, ChatGPT juga digunakan untuk menghasilkan ide-ide yang dapat meningkatkan presentasi visual, serta pembuatan email berskala besar guna meningkatkan produktivitas.

Permintaan akan kursus ChatGPT terus tinggi di kalangan pembelajar di platform Udemy, dan para instruktur dengan cepat beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan ini. Hingga pertengahan Maret 2023, telah ada lebih dari 4.500 pendaftaran dari Indonesia khusus untuk kursus ChatGPT. Jumlah tersebut melampaui angka di beberapa negara-negara maju seperti Australia, Jepang, dan Korea.

Workplace Learning Index ini juga menunjukkan bahwa bahasa pemrograman Dart merupakan keterampilan teknis yang paling banyak diminati di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 161%, diikuti oleh Google Flutter sebesar 127%. Keterampilan teknis lainnya yang melonjak adalah Microsoft Certification (83%), Agile (67%), dan Android Development (64%).

“Kami sangat senang melihat pertumbuhan yang sangat tinggi untuk topik AI secara global, dan di Indonesia pada khususnya. Hal ini menunjukkan bahwa para profesional di Indonesia memiliki motivasi yang tinggi untuk mempelajari AI, tidak kalah dari negara-negara maju. Ini merupakan perkembangan yang positif bagi negara ini dalam merangkul teknologi yang sedang tren untuk tetap kompetitif dan inovatif," kata Giri Suhardi, Head of Indonesia Market di Udemy.

“Seiring dengan semakin pentingnya penggunaan AI generatif di dunia kerja, penting bagi para profesional untuk memiliki akses ke sumber belajar yang berkualitas tinggi dan terkini. Udemy berkomitmen untuk mendukung para profesional di Indonesia dengan menyediakan lebih dari 210.000 kursus yang dapat membantu mereka meningkatkan berbagai keterampilan, termasuk yang terkait dengan AI, dan menjadi yang terdepan di industri masing-masing” tambah Giri.

Giri menjelaskan bahwa Udemy tidak hanya menyediakan kursus AI dan ChatGPT kepada publik, tetapi juga mengadopsi AI ke dalam platformnya untuk mengoptimalkan pengalaman belajar bagi individu, organisasi, dan instruktur. 

Udemy baru-baru ini meluncurkan sebuah alat yang didukung AI untuk membantu instruktur dalam membuat latihan coding. Hanya dengan memberikan deskripsi tugas, instruktur dapat mengandalkan AI untuk menghasilkan kode pendukung yang diperlukan untuk mengimplementasikan latihan coding. Udemy juga akan merilis kemampuan baru berbasis AI yang merekomendasikan video kursus kepada pembelajar yang dipersonalisasi berdasarkan tujuan karir mereka. 

Pada tahun 2030, diprediksi akan terjadi kekurangan lebih dari 85 juta orang yang memiliki keterampilan, sehingga berinvestasi dalam peningkatan keterampilan (upskilling) dapat membantu organisasi untuk menutup kesenjangan tersebut, tetap berada di garis depan dalam kemajuan teknologi, dan tetap mampu bersaing di pasar yang kompetitif.

“Kami juga memanfaatkan kekuatan AI untuk membantu organisasi memahami kesenjangan keterampilan (skill gaps) di dalam tenaga kerja mereka, dan mendukung karyawan untuk tumbuh secara efektif dan strategis. Perkembangan AI akan memberikan dampak yang signifikan pada hampir semua area fungsional dan sektor bisnis," tutup Giri.

Anda mungkin suka:Unboxing Itel S23 Mystery White, Beneran Paling Gahar Harga Sejutaan?
0

Posting Komentar