Telkom Gandeng Microsoft, Tingkatkan Keterampilan Digital Tiga Ribu Lebih Karyawan - Telkom Indonesia bersama Microsoft Indonesia secara resmi memulai Enterprise Skilling Initiative (ESI), sebuah program pelatihan digital untuk karyawan Telkom guna mendukung transformasi digital korporasi.
Secara total, sebanyak 3.000 lebih karyawan yang berasal dari empat departemen/anak perusahaan Telkom Indonesia ditargetkan akan mengikuti ESI hingga Maret 2022. Inisiatif ini selanjutnya juga dapat diperluas ke Yayasan Pendidikan Telkom melalui Telkom University.
Melalui ESI, karyawan Telkom memiliki akses ke kelas-kelas Microsoft di level dasar (fundamental) dan lanjut (advanced). Kelas fundamental diselenggarakan secara mandiri, di mana peserta dapat menentukan waktu belajarnya sendiri, dengan berfokus pada modul-modul terkait data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), keamanan siber, serta arsitektur teknologi Azure.
Baca juga:Review VGen Platinum 512GB SSD, Merk Lokal dengan Kinerja Kencang
Sementara itu, kelas advanced dipandu oleh Microsoft Technical Trainer dengan fokus pada keterampilan digital berdasarkan jenis pekerjaan, sehingga memberikan nilai tambah bagi karyawan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Adapun jenis pekerjaan ini antara lain AI Engineer, Data Engineer, Data Scientist, Developer, dan Solution Architect. Usai menyelesaikan kelas-kelas yang relevan, seluruh karyawan Telkom yang berpartisipasi dapat mengambil sertifikasi internasional Microsoft.
Jemy V. Confido, Chairman Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) mengatakan, “Sebagai perusahaan penyedia layanan informasi dan telekomunikasi, sudah menjadi tugas kami untuk terus memperbarui produk dan layanan kami agar semakin relevan bagi masyarakat Indonesia."
"Hal ini tak mungkin terjadi tanpa terlebih dulu memastikan bahwa Telkom memiliki talenta digital yang modern dan unggul dalam keahliannya masing-masing. Untuk itu, Enterprise Skilling Initiative bersama Microsoft dirancang untuk membuat Telkom lebih gesit, fleksibel, dan mengedepankan penciptaan inovasi melalui teknologi cloud dan AI.”
Diselenggarakan sebagai salah satu tindak lanjut dari kolaborasi Telkom Group dan Microsoft yang diresmikan pada 19 Agustus lalu, ESI menjadi awal dari peningkatan pengalaman digitalisasi Telkom.
Baca juga:Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G15 GA503QC R935G6W-O, Layar WQHD 165Hz dengan Ryzen 9 Termurah?
Dimulai dengan keterampilan karyawan, kolaborasi ini akan dilanjutkan dengan transformasi produk/layanan, optimalisasi operasi, serta penciptaan pengalaman baru bagi konsumen. Secara lebih makro, inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan Indonesia terhadap sembilan juta talenta digital hingga 2030 mendatang. Dengan demikian, potensi realisasi percepatan transformasi digital dan perwujudan kedaulatan digital di Indonesia akan semakin besar.
Nina Wirahadikusumah, Business Strategy Director Microsoft Indonesia mengatakan, “Kami di Microsoft percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset paling berharga yang dapat sebuah perusahaan miliki. Maka dari itu, kami menyambut baik antusiasme ribuan karyawan Telkom untuk mengikuti ESI dan mengambil sertifikasi internasional Microsoft, yang dapat mendukung proses transformasi digital Indonesia."
"Sejalan dengan inisiatif Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia, kami harap inisiatif ini dapat menjadi teladan baik bagi perusahaan lain di seluruh Indonesia untuk memberdayakan tenaga kerja. Menyongsong percepatan perkembangan teknologi informasi di era berbasis cloud saat ini.”
Untuk menjaga antusiasme karyawan Telkom selama mengikuti ESI, rangkaian pelatihan yang ada juga akan diselingi dengan partisipasi para developer internal Telkom di Microsoft Cloud Skills Challenge dan Code; Without Barriers for Diversity and Branding Telkom Indonesia. Microsoft Cloud Skills Challenge merupakan platform pembelajaran dengan konsep gamifikasi, sehingga membuat belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Sementara itu, Code; Without Barriers merupakan program yang mendukung perempuan untuk memperdalam kemampuan teknologi digital, sehingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif, mendorong inovasi, dan mengatasi kesenjangan gender di sektor ini.
Anda mungkin suka:Perbedaan Samsung Galaxy S21 FE 5G vs Samsung Galaxy S20 FE Snapdragon: Apa Saja Peningkatannya?
Posting Komentar