Headset Xiaomi In-Ear Pro Hybrid ini bisa dikatakan sebagai penerus dari Xiaomi New-In Ear Headphone atau yang terkenal dengan sebutan Xiaomi Piston 3. Pabrikan asal Tiongkok ini kemudian meluncurkan penerusnya melalui seri In-Ear Pro Hybrid yang mengusung desain dual driver untuk kualitas suara yang mantap. Lalu seperti apa kualitas headset In-Ear Pro Hybrid besutan Xiaomi ini? Simak review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver headset oleh Laptophia Blog.
Spesifikasi Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
- Tipe In-ear Monitor (IEM)
- Dilengkapi Remote & Mic
- Warna Silver
- Menggunakan material kabel tembaga berlapis enamel
- Impedansi speaker 32 Ω
- Bobot 14 g
- Panjang kabel 1,25 m
- Sensitivitas 101 dB
- Tipe konektor 3,5 mm berlapis emas
- Daya terpasang 5 mW
- Standar GB/T 14471-2013
- Rentang respon frekuensi 20-20.000 Hz
Paket Pembelian Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
- Unit Headset Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver
- Booklet manual
- Tiga pasang earbud berukuran L, S, dan XS
Desain Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
Sisi desain merupakan salah satu poin penting pada review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver kali ini. Sisi desain tak hanya berkaitan soal keindahan atau estetika, tetapi juga soal kenyamanan atau sisi ergonomisnya. Lalu bagimana dengan desain headset In-Ear Pro Hybrid besutan Xiaomi ini?Laptophia Blog menilai In-Ear Pro Hybrid besutan Xiaomi ini masih menggunakan konsep desain yang sama dengan Xiaomi Piston 3 yang mana bentuk earbudnya agak membengkok. Desain unik ini sebenarnya menyesuaikan bentuk telinga manusia. Salah satu kelebihan desain seperti ini adalah tidak akan tertukar kanan atau kiri.
Ukuran atau dimensi headset In-Ear Pro Hybrid andalan Xiaomi ini memang sedikit lebih besar dari headset Piston 3. Pada earbud Xiaomi In-Ear Pro Hybrid ini terdiri adri dua bagian, yakni bagian belakang menggunakan material metal mengkilap dan bagian depan terbuat dari bahan plastik berwarna hitam. Seperti biasa, earbud terbuat dari material karet yang lembut.
Pada review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini juga didukung fitur tombol untuk memudahkan pengoperasian, yakni tombol Volume Up, Volume Down, dan Play/Pause. Pada bagian tombol ini juga menggunakan material metal yang kokoh dan mewah.
Berdasarkan informasi yang Laptophia Blog terima, headset In-Ear Pro Hybrid ini dibekali dengan kabel yang panjangnya 1,25 meter. Kabel headset terbaru Xiaomi ini dilapisi shield rajut yang membuatnya lebih terlindungi dan tidak mudah kusut.
Baca juga:Review Meizu M2, Smartphone 4G Berkamera 13MP
Xiaomi membekali headset In-Ear Pro Hybrid Dual Driver andalannya dengan jack 3,5mm yang dilapisi emas. Konon, lapisan emas pada jack tersebut dapat meningkatkan kualitas suaranya. Selain itu, pada bagian jack ini juga dilengkapi dibalut dengan material metal yang kokoh. Hal ini membuat penampilan headset In-Ear Pro Hybrid kian mewah dan menarik.
Secara umum, penampilan pada review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini cukup menarik dan terlihat mewah. Desain dengan konsep yang sama dengan Piston 3 membuatnya nyaman saat digunakan di telinga. Build quality In-Ear Pro Hybrid besutan Xiaomi ini manntap dengan perpaduan material metal dan plastik yang solid.
Nama Dual Driver pada headser Xiaomi In-Ear Pro Hybrid ini adalah mengacu penggunaan dua driver untuk mencover frekuensi yang berbeda. Headset In-Ear Pro Hybrid ini menggunakan Armature Driver untuk menangani frekuensi tinggi dan menengah (high dan low) dan Dynamic Driver untuk menangani frekuensi rendah atau bass.
Review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
Review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini Laptophia Blog mulai di sektor desain. Xiaomi masih menggandeng partner yang sama dengan headset sebelumnya untuk meluncurkan In-Ear Pro Hybrid ini, yakni 1More. Konsep desain earphone In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini sendiri masih mirip dengan Piston 3, dengan ukuran yang sedikit lebih besar.
Setelah penggunaan selama kurang lebih sebulan, Laptophia merasa cukup nyaman menggunakan headset Xiaomi In-Ear Pro Hybrid dengan durasi lebih dari 2 jam tanpa rasa panas di telinga. Kami menggunakan earbud standar yang terpasang dan tidak menggantinya dengan earbud ukuran lainya. Pengguna mungkin dapat mengganti ukuran earbud sesuai selera dan kenyamanan.
Bagaimana dengan kualitas suaranya? Laptophia Blog menggunakan headset Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini untuk mendengarkan musik dari pelbagai macam genre yang didominasi oleh Metalcore, Thrash Metal, Symponic Metal, dan Rock.
Sedangklan device yang Laptophia Blog gunakan pada review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid kali ini adalah smartphone ZTE Blade A711, Xiaomi Mi 4c, dan Infinix Zero 3. Awalnya, Laptophia menggunakan settingan default tanpa tuning di equalizer.
Headset In-Ear Pro Hybrid ini mempu menghasilkan dentuman bass yang mantap dan dalam, serta treble yang cukup crisp dan detail. Suara vokal baik laki-laki maupun perempuan terdengar cukup jelas, meski terasa agak mundur.
Separasi suara antar instrumen awalnya kurang memuaskan. Meski keluaran suaranya mantap dan lumayan detail, Laptophia merasa ada suara yang hilang atau kurang terdengar, yakni pada frekuensi mid. Tampaknya Bass yang mendominasi membuat frekuensi Mid-nya kewalahan. Soundstage headset In-Ear Pro Hybrid bisa dikatakan dekat atau sempit.
Impresi awal memang terasa ada yang kurang, oleh sebab itu Laptophia memutuskan untuk melakukan tuning di equalizer, hasilnya? Keluaran suara In-Ear Pro Hybrid ini menjadi lebih mantap dan detail. Frekuensi mid terdengar, high tetapi detail dan crisp, dan bass yang mantap tetapi tidak berlebih.
Saat menjajal lagu akustik yang banyak menggunakan instrumen gitar, suaranya terdengar sangat detail dan mantap. Seolah-oleh gitar tersebut ada di depan Laptophia Blog. Ketika memainkan musik Symponic Metal dari Epica dan Nightwish yang mana instrumennya cukup kompleks, In-Ear Pro Hybrid masih mampu mengatasinya. Setelah tuning EQ, separasi antar instrumen mulai terasa, suara vokal juga tidak mundur lagi, dan soundstage menjadi sedikit lebih luas.
Isolasi suara pada review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini terbilang baik. Laptophia Blog nyaris tak mendengar suara luar saat menikmati musik dengan volumi 35 – 45% menggunakan earbud standar. Lalu bagimana denga kompatibilitas headset Xiaomi In-Ear Pro Hybrid?
Laptophia telah mencoba In-Ear Pro Hybrid dengan pelbagai device, antara lain Microsoft Lumia 535, Evercoss Winner T+ Compo, ZTE Blade A711, Infinix Zero 3, dan Smartfren Andromax Es. Semuanya berjalan dengan baik, kecuali pada Evercoss Winner T+ Compo yang mana dua tombol volume tidak berfungsi. Sedangkan tombol Play/Pause bekerja dengan baik.
Secara umum, kesimpulan review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini menawarkan kualitas suara yang bagus dan masih memiliki potensi yang dapat dimaksimalkan melalui equalizer. Pengguna yang menyukai bass yang powerful kemungkinan akan menyukai earphone In-Ear Pro Hybrid besutan Xiaomi ini.
Karakter suaranya memang agak dark dengan dominasi bass, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan mengatur equalizer atau sound effect pada device yang digunakan. Jika dibandingkan dengan Piston 3, Xiaomi In-Ear Pro Hybrid ini menawarkan peningkatan kualitas suara yang lebih powerful, terutama di sektor bass. Laptophia menilai headset Xiaomi In-Ear Pro Hybrid ini sangat laik dipertimbangkan.
Baca juga:Asus Zenfone Max ZC550KL Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Ini Harga & Spesifikasinya
Kelebihan Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
- Bass powerful
- Desain hybrid dual driver
- Desain & build quality mantap
Kekurangan Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
- Bass terlalu dominan, mid kurang terdengar
Harga Xiaomi In-Ear Pro Hybrid
Harga Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver headset terbaru di Indonesia berdasarkan informasi yang Laptophia Blog himpun adalah Rp 349.000. Tentunya, harga ini bisa berubah sesuai dengan kebijakan masing-masing seller.Berdasarkan hasil review Xiaomi In-Ear Pro Hybrid yang telah Laptophia Blog lakukan, headset ini menawarkan build quality yang mantap, desain yang menarik, dan kualitas material yang baik pula. Kualitas suara yang dihasilkan oleh In-Ear Pro Hybrid ini sebenarnya bagus dan memiliki potensi yang bisa diekplorasi.
Namun, karakter suaranya memang terlalu dominan bass, sehingga frekuensi lain seperti mid dan high agak keteteran. Terlepas dari hal tersebut, Laptophia Blog menilai Xiaomi In-Ear Pro Hybrid Dual Driver ini sangat laik dipertimbangkan untuk menemani Anda menikmati musik dan lagu-lagu favorit.
Anda mungkin suka:
- Review Asus Zenfone 2 Laser ZE500KG, Jagoan Baru Minus 4G LTE
- Review Kamera Asus Zenfone 2 Laser ZE500KG, Andalkan Laser Autofokus